Majalengka,(Sinamedia).-
Kasus yang menimpa anaknya Irfan Nur Alam yang sudah ditetapkan sebagai tersangka Penembakan nampaknya merupakan pukulan berat bagi Bupati Majalengka H. Karna Sobahi.Saking sayangnya kepada keluarga dan anak-anaknya teramasuk kepada Irfan ,H.Karna Sobahi menyatakan akan memilih anaknya ketimbang jabatanya sebagai Bupati kalau dihadapkan pada dua pilihan .
“Anak saya yang dimiliki inilah yang akan mengurus ketika tua renta, mendo’akan ketika sudah berada di alam kubur. Terlebih jabatan hanyalah lintasan sementara saja, apalagi usia saya yang sudah 66 tahun nampaknya saya harus lebih sadar dgn makna kehidupan.” ungkapnya.
Bupati menambahkan, sebagai seorang ayah dan orangtua Ifran, bila berbicara keluarga atau sebagai seorang ayah terhadap anak kandung mutlak akan lebih memilih anak. Karena tidak satu pun orang tua (ayah) di dunia ini yang tidak menyayangi dan mencintai kepada anaknya. Karena bagi saya anak itu darah daging, dunia akherat, lahir bathin.
Pernyataan itu disampaikan H.Karna Sobahi dalam jumpa pers dihadapan sejumlah wartawan di halaman Pendopo Kabupaten Majalengka Minggu (17/11) sore.
Didampingi sang istri, anak pertama dan menantunya serta anak ke-tiga, H. Karna memulai konfrensi pers dengan menyatakan permintaan maaf kepada masyarakat, atas kegaduhan informasi yang telah terjadi saat ini.
”Siapa pun tidak akan menghendaki peristiwa yang heboh itu terjadi, apalagi melibatkan anak yang merupakan darah daging sendiri. Irfan Nur Alam itu benar, anak kandung saya, anak kandung Karna sobahi yang saat ini mendapat amanah rakyat sebagai bupati Majalengka 2019 – 2023.” Ujarnya.
Bupati menambahkan, pihaknya membenarkan bahwa Irfan Nur Alam adalah ASN dan menjabat sebagai kabag ekonomi pembangunan setda Majalengka. Namun, menyikapi kasus hukum yang menimpa anaknya, ia serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian.
“Menyikapi Persoalan yang terjadi, penanganannya saya serahkan kepada kepolsian yang berwenang. Sebagai warga negara yang baik saya harus taat hukum, menghormati dan menghargai hukum, saya tidak akan melawan hukum, karena saya tidak punya kekuatan untuk itu. Bukti ketaatan anak saya Irfan dan saya sebagai ayahnya, kooperatif dalam pemeriksaan, menjadi tersangka dan saat ini sudah ditahan.” ungkapnya.
Bupati menuturkan, ia dan anggota keluarganya pernah menjenguk Irfan dalam sel tahanan Irfan bahkan terlihat tegar dan mengingatkan ayahnya untuk fokus kepada pelayanan masyarakat.
“Saya pernah menjenguk anak saya di sel tahanan Mapolres. Irfan anak saya menghormati proses hukum yang sedang berjalan. Ia sangat legowo dan sabar menerima kenyataan ini. Dan ia menyarankan ke saya fokus melayani masyarakat sebagaimana tugas sebagai seorang kepala daerah. Mendengar semua itu saya merasa iba, tentang kebesaran jiwa anak saya.” tandasnya.
Masih kata Bupati, peristiwa yang menimpa anak dan keluarganya, pihaknya memandang dan memaknai sebagai ujian dan peringatan.
“Saya melihatnya sebagai ujian dan peringatan agar saya dan keluarga memperbaiki diri dan tentu ibadah kami harus lebih ditingkatkan.Kepada para pejabat atau ASN diminta tetap fokus melayani masyarakat, bekerja sesuai tupoksi, dan terpengaruh kejadian ini.” pungkasnya. (S.03)
9 kali dilihat, 9 kali dilihat hari ini