Koordinator Kontras Untuk Dukung Perjuangan Warga Desa Sukamulya
Kertajati,(Sinarmedia).-
Namanya akhir-akhir ini sempat menjadi perbicangan hangat di tingkat nasional, wajahnya kerap tampil di layar TV.Ia menjadi pusat perhatian masyarakat karena membeberakan testimoni gembong narkoba Freddy Budiman. Ia adalah Haris Azhar Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan ( Kontras).
Beberapa waktu lalu Koordinator Kontras Haris Azhar itu datang ke desa Sukamulya kecamatan Kertajati untuk memberikan dukungan moral kepada warga desa setempat yang tengah berjuang mempertahankan tanahnya dari gusuran pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat ( BIJB).
Dihadapan warga desa Sukamulya yang memadati kantor balai desa Sukamulya,Haris Azhar mengaku salut dan mendukung atas perjuangan warga Sukamulya selama ini dalam memperjuangkan haknya atas tanah kelahiranya.Menurutnya tanah bukan hanya sebidang tanah yang bisa dihargai rupiah tapi tanah tidak ada harganya kerena mengandung sejarah terhadap si pemilik tanah itu sendiri.
Menurut data yang ia terima mayoritas pekerjaan warga desa Sukamulya adalah petani ,lalu mau bagimana nasib para petani yang selama ini menggarap tanahnya apabila lahan pertanianya dibeton .Hal inilah semestinya menjadi bahan pemikiran pemerintah karena tanah itu termasuk hak asasi karena menyangkut hak untuk hidup menjadi lebih baik.
“ Ngomong pekerjaan,kok meghilangkan pekerjaaan orang lain ,punya lahan luas , subur mau dibeton, ini semua hak terkait kualitas hidup kita, hak hasasi itu hak untuk menjadi hidup elbih baik,” tegasnya.
Menurutnya pembangunjan bandara banyak yang dikorbankan, bukan hanya orang tapi juga kehidupan.Di Indonesia tambah Haris, orang tidak dihitung sebagai manusia, setiap kesusahan warga harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah . Maka sudah seharusnya warga di desa ini bukan hanya sibuk melawan pembangunan badara tapi juga harus meminta pemerintah agar desa ini dibangunkan jalan, sekolah , fasiltias kesehatan , fisilitas infirormasi diper baiki karena itu tanggung jawab pemerintah.
Banyak hal yang belum dipenuhi oleh pemerintah dalam rangka pembangunan bandara ini ,warga bisa baca UU pendidikan ,kesehatan ketenagakerjaan dan lain lain. Masyarakat berhak untuk bertanya kenapa harus digusur apakah ada jaminan setelah digusur menjadi lebih baik. Kalau memang bisa dipastikan kehidupanya lebih baik , digusur kemanapun masyarakat harus setuju.
Haris Azhar meminta warga Sukamulya tidak melihat tanah dari nilainya karena tanah pada dasarnya tidak ternilai, tidak cukup diganti dengan uang karena tanah mempunyai keterkaitan dengan sejarah kehidupan pribadi warga pemilik tanah.
“Anda harus bilang tanah saya tidak ada harganya ,harga tanah saya tidak cukup diganti dengan uang yang ada di kantong anda. Hidup ini punya keterkaitan dengan sejarah tanah dan masalah sejarah tidak bisa dinilai dengan uang ,tanah ini punya sejarah dengan kehidupan pribadi,” ujar Haris
Ditegaskan Haris, apabila desa ini digusur maka desa ini bubar , bukan sedikit ceritera korban penggusuran akhirnya menjadi gembel, bukan sedikit warga yang menjadi korban penggusuran jadi TKW, tidak sedikit warga dapat uang gusuran jadi bingung hingga akhirnya sengsara, sudah cukup bukti bahwa penggusuran itu menghancurkan kehidupan tidak memperbaiki kualitas hidup masyarakat.
Disaat orang kota menyatakan mempunyai cita-cita apabila sudah tua ingin balik ke kampung melihat kebun dan sawah, sekarang kampungnya malah akan digusur. Ia meminta warga desa Sukamulya tidak mau digusur begitu saja ,kalaupun digusur harus ada syaratnya yakni penggusuran itu akan membuat kehidupan lebih baik ,jangan mau kehidupanya dirusak.
Haris meminta warga untuk bertanya kepada pemerintah mulai dari Presiden, Gubernur dan Bupati apakah mimpi membangun bandara ini apa untung buat warga sekitar ,masyarakat tidak butuh pesawat .Apabila bandara diperlukan untuk memenuhi keperluan jutaaan warga Jawa barat dan itu menguntungkan, boleh silahkan,artinya keberadaan bandara itu memberikan keuntungan buat jutaan warga diluar desa ini ,jadi sangat wajar apabila warga desa ini diberikan kompensasi yang setara dengan keuntungan yang diperoleh.
Haris meminta pemerintah untuk tidak merusak kehidupan warga , solusinya carikan kampung yang lain yang kualitasnya minimal sama dengan desa ini, ada sekolahnya ,ada mesjidnya, ada sawahnya yang suburnya sama agar masyarakat bisa hidup lebih baik.
Sangat wajar masyarakat bertanya akan kemana ,harus bagaimana setelah tanahnya digusur , kalau masih belum tahu kehidupanya setelah digusur, Haris meminta warga agar jangan mau digusur.Ia meminta warga yang hadir untuk mengajak warga lainya agar jangan mau digusur kalau tidak ada jaminan kehidupan akan lebih baik di kemudian hari.
Namun demikian Haris Azhar meminta masyarakat dalam memperjuangkan halk-haknya dengan cara-cara yang baik tidak boleh dengan cara- cara tidak baik karena hasilnya akan tidak baik.Ia juga berharap agar warga desa Sukamulya tetap bersatu dan kompak tidak terpecah-pecah dalam berjuang mempertahankan tanah kelahiranya.
Sementara itu ketua Front Perjuangan Rakyat Sukamulya ( FPRS) Bambang menyambut baik kedatangan Koordinator Kontras Haris Azhar ke desa Sukamulya. Ia berharap dengan kedatangan salah seroang tokoh nasional itu dapat memberikan pencerahan sekaligus semangat kepada warga desa Sukamulnya dalam memperjuangkan hak-haknya.
Ia juga berharap kepada Kontras untuk mengawal perjuangan warga desa Sukamulya agar tidak ada lagi intimidasi terhadap warga yang berjuang mempertahankan tanahnya dan tidak ada lagi korban kekerasan seperti yang terjadi pada tahun 2014 lalu.
Kontras sepakat dengan warga untuk membuat tim pencari fakta tentang adanya kecurangan-kecurangan dan kasus-kasus dalam pembebasan lahan BIJB. Warga menilai banyak masalah dalam pembebasan lahan bandara yang akhirnya merugikan masyarakat dan pemerintah.(red).
419 kali dilihat, 56 kali dilihat hari ini