Quantcast
Channel: Utama – Sinar Media Online
Viewing all articles
Browse latest Browse all 134

Dewan Soroti Buruknya Pelayanan RSUD Cideres dan Majalengka

$
0
0

Majalengka,(Sinarmedia).-

Sejumlah kalangan kembali menyoroti buruknya manajemen dan pelayanan yang ada di Rumah Sakit Umum Daerah RSUD) Cideres dan RSUD Majalengka, terutama lambatnya pelayanan yang ada ruang Instalasi Gawat Darurat IGD).

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majalengka, dari fraksi Demokrat, H Fuad Abdul Aziz atau dikenal dengan panggilan Abah Fuad, mengatakan, Pemkab Majalengka harus benar-benar serius dalam penataan manajemen di dua RSUD yang ada, khususnya dalam hal pelayanan dan sumber daya manusianya mulai tingkat staf hingga manajernya.

Menurut Abah, sebagai anggota legislator ia banyak sekali menerima aduan dari masyarakat terkait buruknya pelayanan di kedua rumah sakit baik Cideres maupun Majaengka terutama pelayanan di Instalasi Gawat Darurat IGD), dimana adanya perlakuan yang berbeda kepada pasien umum dan menggunakan BPJS, umumnya pasien BPJS yang akan dirawat terkesan diabaikan dan harus menunggu lama di ruang IGD.

“Saya sering sekali mendapat keluhan dari masyarakat, terkait lambatnya penanganan kepada pasien saat berada diruang IGD rumah sakit. Dimana pasien ini harus menunggu berjam-jam untuk bisa masuk keruang rawat inap, berbeda dengan pasien umum apalagi menggunakan ruang VIP pasti didahulukan,” kata Abah kepada Sinarmedia belum lama ini.

Untuk itu, kata Abah pihaknya meminta kepada jajaran direksi kedua RSUD yang ada di Majalengka ini mengevaluasi dan memperbaiki pelayanan kesehatan kepada masyarakat, karena pada dasarnya setiap warga memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama tanpa dibeda-bedakan baik itu pasien BPJS maupun pasien umum. Bahkan Abah mencontohkan anaknya sendiri pernah dirawat di RSUD Majalengka, namun dibiarkan lama di ruang IGD tanpa ada tindakan yang sigap dari dokter jaga.

“Bahkan ketika anak saya yang sakit saja, pelayanannya lama sekali waktu itu datang ke rumah sakit jam 6 pagi namun hingga jam 08.00 WIB pasien belum masuk ke ruangan tanpa ada alasan yang jelas,” paparnya.

Abah menambahkan, pihaknya perlu memanggil pihak RSUD guna mengetahui seperti apa persoalan sebenarnya dilapangan hingga banyak keluhan dari masyarakat apakah lambatnya pelayanan ini karena faktor minimnya SDM dokter dan perawat, dan apakah ruang rawat inap yang ada jumlahnya sedikit sehingga tidak bisa menampung pasien.

Hal senada disampaikan, ketua Yayasan Lembaga Bantuan Konsumen (YLBK) Majalengka, Dede Aryana menurutnya pihak RSUD yang ada di Majalengka untuk bisa meningkatkan pelayanan kesehatan yang maksimal pihak rumah sakit harus siap menerima kritik langsung dari para pasien sebagai bahan koreksi. Seperti menyediakan nomor call center pengaduan dari pasien, dan menyediakan satu ruangan khusus yang digunakan untuk pengaduan dari pasien.

“Adanya keluhan dari para pasien harusnya disikapi secara positif oleh pihak manajemen rumah sakit, karena dengan kritik dan keluhan yang masuk dapat dijadikan upaya pembenahan sekaligus meningkatkan pelayanan kesehatan yang lebih maksimal kepada para pasien,” katanya.

Saat ini keberadaan dua rumah sakit yang ada di kota angin ini, kata pria yang akrab disapa Dekol tersebut terkesan milik pemerintah bukan milik rakyat. Padahal seharusnya kedua rumah sakit ini berfungsi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat itu artinya masyarakat juga mempunyai hak dalam memberikan koreksi kepada pihak rumah sakit. Nantinya keberadaan baik ruang pengaduan bisa dijadikan tempat pasien untuk memberikan masukan kritik membangun kepada pihak rumah sakit.

“Jangan ada anggapan rumah sakit ini milik pemerintah jadi pengelolaannya pun gimana jajaran manajemen saja, akan tetapi masyarakat dalam hal ini pasien juga mempunyai hak mendapat pelayanan kesehatan yang adil tanpa ada pembedaan,” katanya.

Seperti diberitakan Sinarmedia edisi sebelumnya, pelayanan dua Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) di Kabupaten Majalengka yakni Cideres dan Majalengka dinilai masih buruk dan banyak dikeluhkan masyarakat terutama bagi pasien tidak mampu dan peserta BPJS Kesehatan. Selain itu pelayanan dari para perawat yang tidak ramah di dua RSUD tersebut juga paling banyak mendapat keluhan dari masyarakat.

Sementara itu ditemui terpisah DIrektur RSUD Cideres, dr. H. Asep melalui Kabid Pelayanan, dr. Ega mengatakan, pihaknya berterima kasih atas laporan yang diterimanya kedepan laporan tersebut akan menjadi koreksi didalam manejemennya.

“Kami berharap dengan banyaknya kritikan dan masukan yang datang kepihak rumah sakit ini menjadi dasar untuk membenahi sekaligus untuk mengoptimalkan pelayanan rumah sakit menjadi lebih baik lagi,” katanya.

Saat ini pihaknya menerima kritik dan saran dari siapapun baik dari pasien melalui hot line nomor telepon yang tersedia dan terpampang di tiap ruangan maupun dari masyarakat langsung termasuk rekan-rekan media. Tentunya, kata Ega, hal tersebut dibutuhkan untuk membangun sistem menejemen rumah sakit yang lebih baik, sehingga pelayanan kepada pasien dapat lebih maksimal lagi.(S.02).

6 kali dilihat, 6 kali dilihat hari ini


Viewing all articles
Browse latest Browse all 134

Trending Articles